Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Direktorat Kemahasiswaan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan talenta mahasiswa dengan menggelar workshop bertajuk "Strategi Pengembangan Talenta Mahasiswa Menuju Indonesia Emas 2045".
Acara ini berlangsung pada Sabtu, 20 Juli 2024 di Ruang Senat Lt 2, Gedung Rektorat Unhas, dengan menghadirkan Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Tatang Muttaqin, sebagai narasumber.
Workshop ini bertujuan untuk membekali civitas akademika Unhas dengan strategi dan wawasan yang diperlukan untuk mengembangkan potensi sehingga dapat berkontribusi maksimal dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas Prof drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K), dan Direktur Kemahasiswaan Abdullah Sanusi PhD yang juga bertindak sebagai moderator, serta para dosen pembina talenta kemahasiswaan.
Dalam sambutannya, Prof Ruslin menekankan keseriusan universitas dalam hal pengembangan talenta mahasiswa dengan hadirnya Subdirektorat Pengembangan Prestasi dan Talenta Mahasiswa.
"Kita juga ingin fokus melihat mahasiswa Unhas untuk mengmbangkan skill dan keahlian mereka agar dapat menjadi pemimpin masa depan yang dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa hingga bersaing di kancah global,” terangnya.
Tatang Muttaqin dalam paparannya menjelaskan tentang pengembangan talenta mahasiswa tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan soft skills yang sangat diperlukan untuk menghadapi Indonesia Emas 2045.
Tatang juga menjelaskan empat faktor pembentuk pendidikan yang salah satunya adalah pekerjaan dan keterampilan masa depan yang dipengaruhi perkembangan teknologi dengan adanya otomatisasi.
“Kita dituntut untuk bisa mengembangkan cara paling efektif dan efisien untuk mengembangkan sumber daya manusia guna menghadapi tantangan tersebut,” terangnya.
Tatang yang juga pernah menjabat Direktur Pendidikan Tinggi dan Iptek Bappenas ini menekankan kembali tentang program prioritas merdeka belajar dan kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ia membeberkan dampak positif merdeka belajar yang sudah terlihat dan diakui dunia, seperti waktu tunggu alumni perguruan tinggi yang berkurang hingga rata-rata gaji yang meningkat. Indonesia juga naik 14 peringkat pada Global Talent Competitiveness Index, tertinggi kedua di dunia.
Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi civitas akademika Unhas untuk terus berusaha mengembangkan potensi dan talenta mahasiswa dan siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.