Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Direktorat Kemahasiswaan kembali menghadirkan Gerakan Unhas Mengkaji dan Salat Berjamaah (GUMSB) di semester ganjil tahun ajaran 2024/2025. Kegiatan yang diagendakan rutin setiap pekan ini akan digelar selama 12 kali secara bauran.
GUMSB perdana di semester baru ini terselenggara pada Kamis, 29 Agustus 2024 di Masjid Ikhtiar Kampus Unhas Tamalanrea. Berlangsung mulai pukul 15.30 Wita, GUMSB kali ini dirangkaikan dengan buka puasa bersama.
Hadir membuka kegiatan Rektor Unhas yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis Prof Dr Eng Ir Adi Maulana ST MPhil.
Dalam sambutannya, Prof Adi Maulana menegaskan bahwa misi Unhas selain menjadi kampus berkelas dunia, Kampus Merah juga berupaya menghadirkan aktivitas yang dapat berimplikasi pada peningkatan iman dan taqwa civitas akademika, seperti GUMSB ini.
“Saya kira gerakan ini tidak ada di kampus lain, yang betul-betul terstruktur dan sistematis seperti yang kita lakukan di Unhas,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Unhas tidak hanya menciptakan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki iman dan taqwa sebagai landasan etika.
“Tidak ada gunanya predikat kalau etika nol, sehingga kita harapkan, program seperti ini akan membentuk integritas dalam diri mahasiswa,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K) mengatakan bahwa GUMBS ini dapat menjadi wadah dalam meningkatkan kapasitas diri sebagai muslim dan menjadi ajang untuk saling bersilaturahmi antar civitas akademika Unhas.
Selain itu, di GUMBS kali ini membahas tema “Bagaimana Seharusnya Muslim Berinteraksi dengan Al Qur'an” yang dibawakan Ust. Dr. Ahmad Mujahid, M.Ag. Mengawali pemaparannya, Ust Ahmad Mujahid menegaskan bahwa salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada manusia adalah Al-Quran.
Ia juga menyebutkan fakta sosial tentang hubungan manusia dengan Al-Quran. Yaitu ada sebagian umat Islam yang mengaku beriman tapi tidak tahu baca Al-Quran.
“Ada juga yang tahu baca tapi tidak menjadikan Al Quran sebagai bacaan prioritas. Mereka malas membaca Al Quran. Ada juga yang rajin baca tapi tidak memahami maknanya,” ujarnya.
Selain mendengarkan materi, GUMSB ini juga diisi dengan salat berjamaah dan tahsinul Quran. (rmd/ilo)